Palu ; Dibalik semangat bergotong-royong yang tetap digaungkan dalam pendirian Koperasi Dusun dan Kelurahan Merah Putih, ada cerita kesuksesan yang pantas menjadi panutan. Kabupaten Buol, Banggai, dan Poso sah menjadi wilayah pertama di Sulawesi tengah yang menuntaskan 100% sasaran legitimasi koperasi Merah Putih. Perolehan ini bukanlah sekedar angka—ini ialah lambang dari usaha keras, loyalitas, dan kolaborasi lintasi bidang di wilayah.
Hal itu dikatakan secara langsung oleh Kepala Kantor Daerah Kementerian Hukum Sulawesi tengah (Kepala Kanwil Kemenkum Sulteng), Rakhmat Renaldy, waktu memberikan sepatah kata pada aktivitas Pendidikan dan Training Notaris Pembikin Akte Koperasi (NPAK) di Palu, Sabtu (21/6/2025).
“Kita pantas memberi animo setingginya ke Kabupaten Buol, Banggai, dan Poso. Ini tidak cuma perolehan administratif, tetapi juga bukti riil semangat kerjasama yang hidup di wilayah. Ini hal yang pantas kita banggakan,” tutur Rakhmat, penuh kepercayaan diri.
Kesuksesan ini tidak tiba demikian saja. Di atas lapangan, beberapa notaris, pemda, penyuluh hukum, sampai warga dusun bersatu menuntaskan tiap proses, dimulai dari pengaturan akte sampai klarifikasi dan legitimasi tubuh hukum koperasi. Semua dilaksanakan dalam satu semangat besar: membuat ekonomi dari dusun dengan cara sah dan terancang.
Kabupaten Buol, yang berada di ujung utara Sulawesi tengah, mencatat penuntasan sasaran bahkan juga saat sebelum tengah Juni. Di daerah ini, pendekatan cepat dilaksanakan buka posko service jemput bola yang mengikutsertakan notaris dan Dinas Koperasi. Begitupun di Banggai dan Poso, di mana koordinir lintasi bidang dipadankan publikasi intens ke beberapa kades dan pengurus koperasi.
“Kami benar-benar senang atas pengabdian semua pihak di tiga kabupaten ini. Tetapi perjuangan belum usai. Saya optimis, dengan semangat yang masih sama, kita dapat menuntaskan semua sasaran legitimasi koperasi Merah Putih di Sulawesi tengah di akhir bulan Juni ini,” tambah Rakhmat Renaldy.
Perolehan 100% dari Buol, Banggai, dan Poso sekarang menjadi pemantik semangat untuk kabupaten/kota yang lain di Sulawesi tengah. Kemenkum Sulteng terus menggerakkan pemercepatan sama di wilayah lain, dengan mendatangkan support tehnis, training notaris, dan keringanan koordinir dengan lembaga berkaitan.
Lebih dari sekedar penuhi perintah nasional, koperasi Merah Putih menjadi titik kembali pendayagunaan ekonomi dusun. Dia datang bawa keinginan baru—bahwa perkembangan tidak selamanya tiba dari pusat, tetapi dapat tumbuh kuat dari desa-desa yang yakin pada kemampuan kerjasama dan validitas.
Sekarang, bersama waktu yang makin dekati akhir Juni, Sulawesi tengah berdiri di tingkat sejarah. Sebuah tiang peralihan ekonomi masyarakat yang diawali dari akte yang resmi, dari semangat yang ikhlas, dan dari bekerja sama yang tidak mengenali capek.